Sabtu, 20 Desember 2014

Penerapan CRM : CRM for Charity Sector

Selain digunakan alam sektor bisnis, CRM juga dapat digunakan salah satunya untuk sektor amal. masalah yang dihadapi pun hampir sama yakni bagaimana yayasan amal dapat menarik sebanyak mungkin orang sehingga sumbangan yang mereka terima dapat bertambah. dalam tautan dibawah, kita dapat melihat bagaimana CRM dapat diterapkan dalam yayasan amal, bagaimana saja masalah yang dihadapi, apa saja aspek CRM yang diterapkan, bagaimana langkah penerapannya dan bagaimana hasil dari penerapan CRM tersebut

CRM Implementation ARTICLES AND CASE-STUDIES FROM THE CHARITY SECTOR

MEASURING THE EFFECT OF CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) COMPONENTS ON THENON FINANCIAL PERFORMANCE OF COMMERCIAL BANKS: EGYPT CASE

Jurnal ini membahas tentang bagaimana kita dapat mengukur performa CRM melalui ukuran non finansial, seperti costumer satisfaction dan costumer loyalty, penelitian dilakukan dengan mengadakan survey terhadap ratusan nasabah bank di mesir yang dibagi menjadi tiga kelompok. Studi ini telah mengkonfirmasi pentingnya mempelajari dan memahami CRM, untuk tujuan memperbaikiCRM di Sektor Perbankan Mesir untuk memuaskan pelanggan dan untuk mendapatkan loyalitas mereka. Dengan demikian, hasil penelitian ini memiliki sejumlah implikasi yang bermakna yang bisa membantu. Pertama, pelaksanaan komponen CRM dapat melayani kebutuhan pelatihan dengan membantu manajer sumber daya manusia untuk mengembangkan program pelatihan yang tepat yang dapat meningkatkan pemahaman staf kegiatan yang terlibat dalam pelaksanaan CRM. Kedua, manajemen puncak dapat menggunakan kerangka kerja ini untuk mengembangkan strategi pemasaran yang relevan dan efektif dantaktik. Ketiga, manajer Fungsional juga dapat menggunakan kerangka kerja untuk menetapkan kebijakan yang jelas yang mengembangkan CRM sebagai proses bisnis yang diperlukan dan penting daripada membebani staf. Keempat, Mengubah budaya dan sistem penghargaan perusahaan memperkuat perilaku yang menciptakan CRM yang kuat. Kelima, ukuran kinerja non keuangan  tampaknya memiliki peran penting dalam keberhasilan setiap organisasi yang bisa dilakukan dengan mendapatkan loyalitas pelanggan. Juga, manajemen bank harus memuaskan pelanggan mereka dan berdasarkan hasil penelitian ini, hal ini dapat dilakukan dengan lebih memfokuskan pada komponen efektif kepuasan pelanggan  yang berfungsi sebagai prediktor yang lebih baik dari loyalitas pelanggan daripada komponen kognitif.

Customer Relationship Management (CRM) in Hotel Industry: Aframework Proposal on the Relationship among CRM Dimensions,Marketing Capabilities and Hotel Performance

Tidak diragukan lagi, CRM baru-baru ini menjadi salah satu isu paling kontroversial dan titik fokus di bidang bisnis (Balaram dan Adhikari, 2010; Becker et al, 2009;. Dimitriadis dan Steven, 2008; Ozgener dan Iraz, 2006). Perlu disebutkan bahwa CRM terutama didasarkan pada keyakinan bahwa membangun hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan merupakan hal terpenting untuk mendapatkan pelanggan setia yang jauh lebih menguntungkan daripada yang non -loyal (Dowling, 2002). Dalam hal ini,keberhasilan pelaksanaan strategi CRM akan sangat bermanfaat bagi organisasi, yang mengadopsinya, karena organisasi tersebut dapat menuai manfaat dari peningkatan penjualan melalui segmentasi pasar yang lebih baik, menyesuaikan produk dan layanan, mendapatkan produk-produk berkualitas tinggi, mendapatkan akses informasi dan kepuasan karyawan, dan di atas semua, memastikan  retensi dan loyalitas pelanggan yang tahan lama  (Alomtairi, 2009; Ozgener dan Iraz, 2006; Stockdale, 2007; Verma dan Chandhuri, 2009).


Application of Electronic Customer Relationship Management(e-CRM) for promoting products and Services in a Local Context:Exploration of a Case

Relationship marketing atau pemasaran berbasis hubungan merujuk kepada semua aktivitas marketing menuju pembangunan, pengembangan, merawat hubungan yang sukses dengan kostumer. Konsep manajemen hubungan kosrtumer yang modern terbentuk dan dipengaruhi oleh teori total quality management dan paradigm teknologi baru ( Gummeson, 1997). CRM mengautomasi dan memusatkan kontak kostumer, memudahkan pengembangan produk dan jasa dengan memahami perilaku kostumer, membantu menjawab pertanyaan dan komplain kostumer, serta memberi informasi secara langsung  kepada bagian sales, marketing dan pekerja untuk memberi pelayanan yang baik bagi kostumer

Internet telah memberikan sebuah platform untuk menyalurkan fungsi CRM di dalam web (e-CRM), untuk itu bisnis pindah ke web dan e-CRM akan menjadi panggung utama. E-CRM hanya sebagian dari strategi dan implementasi CRM yang komprehensif ( Feinberg, 2002 ). Internet jelas adalah suatu saluranretail masa depan. Bila ini kasusnya, maka retail berfungsi sebagai arena penelitian implikasi CRM pada internet. E-CRM mengacu pada aktivitas marketing, alat dan teknik, yang dihubungkan melalui internet menggunakan teknologi seperti situs web dan  marketing, pengangkapan data, penyimpanan dan penggalian dan dengan tujuan yang spesifik untuk melokasikan, membangun, dan meningkatkan hubungan jangka panjang kostumer untuk memaksimalkan potensi individu

Electronic customer relationship management (eCRM) and itsrole in marketing

Tugas dari bagian pemasaran antara lain membuat konsep, alat dan praktik pemasaran yang inovatif adalah salah satu upaya untuk memenangkan konsumer. Kunci untuk memenangkan kompetisi ini adalah kepuasan pelanggan. Salah satu alat yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menerapkan Customer Relation Management Yang didukung perkembangan teknologi dan komunikasi. Customer Relationship Management berbasis elektronik yang diterapkan saat ini adalah suatu manajemen hubungan konsumen yang aman dan memberikan keuntungan yang berdasar pada pemikiran bahwa konsumen adalah asset utama perusahaan.